0
Ide itu penting. Ide merupakan janin dari banyak karya yang kita nikmati saat ini. Ide merupakan permulaan dari banyak hal yang kita lihat saat ini.

Lihatlah itu gedung-gedung bertingkat di kota-kota besar. Sebelum dibangun, gedung-gedung itu terlebih dahulu hadir dalam bentuk ide. Lihat juga bisnis-bisnis yang tumbuh saat ini. Sebelum dijalankan, bisnis-bisnis itu berkembang di tataran ide. Lihatlah karya-karya inovatif yang bermunculan saat ini. Sebelum terealisasi, karya-karya inovatif itu muncul dulu di alam ide.

Masalahnya, terkadang kita hanya fokus pada “hasil jadi” dari suatu proses. Kita takjub dengan arsitektur gedung, tapi jarang berpikir tentang ide di balik pembuatannya. Kita salut dengan suatu bisnis, tapi jarang menelisik ide awalnya. Kita kagum dengan karya inovatif, tapi malas mencari tahu tentang ide dasarnya.
Fokus pada “hasil jadi” ini bisa membuat kita kurang menghargai ide. Akibatnya kita sering mengeluhkan tentang ketiadaan ide, kehabisan ide, dan lain sebagainya. Padahal, bisa jadi, bukan ide yang tidak ada, melainkan kita yang kurang menghargai ide tersebut.

Mau bikin bisnis kuliner, ah. Emm, kayaknya bisnis kuliner udah banyak deh. Mau mendirikan tempat bimbel. Wah, saingannya berat. Mau jual perlengkapan komputer. Huff, itu mah ide lama. Begitulah, seribu ide datang, dan kita menolaknya dengan seribu satu alasan.
Mungkin kita lupa dengan Twitter. Perhatikan setiap kita mau nge-tweet, Twitter selalu bilang “Compose new Tweet” atau “Buat Tweet baru”. Apa maknanya?
Pertama, Twitter menghargai ide kita. Apa saja ide tweet-nya, silakan nge-tweet. Kedua, setiap tweet dianggap sebagai ide baru. Itulah kenapa Twitter bilang “Compose new Tweet” atau “Buat Tweet baru”, bukan “Compose old Tweet” atau “Buat Tweet lama”. Ketiga, Twitter membuka ruang diskusi terhadap suatu ide. Itulah gunanya fitur “reply” atau “balas”.
Keempat, ide bagus perlu diapresiasi. Kita bisa memilih fitur “favorite”, kan? Kelima, ide baik perlu disebarluaskan. Itulah fungsi fitur “Retweet”.
Nah, begitulah, dari Twitter kita belajar tentang menghargai ide.  Belajar untuk tidak meremehkan ide. Jadi, selamat menghargai ide-ide, selamat mengemasnya, dan selamat mewujudkannya.

Posting Komentar

 
Top